Walaupun ujian kenaikan kelas sudah dilalui, OSIS SMPIT Abu Bakar Fullday School masih terus menunjukkan eksistensinya di tengah masyarakat, terutama di tengah lingkungan SMPIT Abu Bakar Fullday School. Seperti pada acara kali ini, mereka mengadakan sebuah acara Tech Talk.
Pembahasan kali ini adalah tentang aplikasi Deep Motion atau 3D tracking dengan pematerinya, Febri Triyanto sekaligus Founder @kenchadesign. Tujuan diadakannya acara ini yaitu untuk menambah pengetahuan dan pengalaman para siswa yang berpusat pada bidang teknologi animasi.
Febri Triyanto alias mas Febri memulai pembicaraan dengan mengenalkan kita tentang aplikasi yang bernama Deep Motion yaitu aplikasi yang membantu kita untuk membuat 3D tracking. 3D tracking yang disebut juga motion capture atau Mocap adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan proses dari perekaman gerakan dan pengartian gerakan tersebut menjadi model digital. Mas Febri menjelaskan bahwa Motion Capture adalah teknologi “tangkap gerak”, yang jika disimpulkan teknologi ini akan menangkap gerakan yang dilakukan oleh objek.
Setelah pengenalan, mas Febri menjelaskan tentang bagian-bagian aplikasi dan kegunaannya. Mas Febri juga menjelaskan terkait beberapa istilah dan manfaat dari aplikasi tersebut.
Beliau beranggapan bahwa untuk membuat teknik motion capture ini sedikit sulit karena teknik animasi tersebut mengubah gerakan manusia yang menggunakan baju sensor menjadi bentuk animasi yang berbeda.
Menurut mas Febri ada beberapa kelebihan dan kekurangan saat menggunakan Mocap atau Deep Motion. Kelebihannya seperti proses yang lebih cepat saat pembuatan animasi. Hasil yang lebih natural juga mendukung estetika dari pergerakan setiap scene-nya. Dengan objek seperti manusia yang bergerak, gerakan-gerakan kompleks juga bisa di proses pada teknik animasi ini. Software ini juga tidak berbayar alias gratis yang mengurangi biaya produksi.
Dibalik kelebihan yang berlimpah, aplikasi ini tentu tidak luput dari kekurangan, seperti repotnya hardware dan properti yang harus digunakan. Gerakannya juga kadang tidak normal dan sulit untuk diambil. Biaya perlengkapan serta personil yang dibutuhkan juga akan memakan biaya. Dan yang terakhir, teknik ini tetap memerlukan teknik animasi tradisional. (Elesepta Zaneta Tuzzuhrah/OSIS)