Kisah bagaimana Nabi Ibrahim menyembelih putranya, Nabi Ismail merupakan sebuah kisah yang tak pernah lupa disampaikan pada khotbah sholat id di hari raya Iduladha. Ternyata, kisah keteguhan iman dari Nabi Ibrahim ini merupakan awal mula terlaksananya syari’at ibadah kurban yang terlaksana setiap hari raya Iduladha, lho!
Berawal dari wahyu Allah Swt. melalui sebuah mimpi yang didapat oleh Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya. Mimpi di mana beliau mendapati anaknya yakni Nabi Ismail sedang disembelih oleh dirinya sendiri. Mimpi itu membuat Nabi Ibrahim merasa gelisah. Nabi Ibrahim percaya bahwa mimpi yang datang padanya itu merupakan bagian dari wahyu dan perintah Allah Swt. Nabi Ibrahim memberanikan diri untuk memberitahu anaknya tentang mimpi yang dialaminya. Satu hal yang mengejutkan, Nabi Ismail memberi tanggapan bahwa ia menerima hal yang diceritakan oleh Nabi Ibrahim, seperti yang tercantum dalam surat Ash-Saffat ayat 102:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْىَ قَالَ يٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرٰى فِى الْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰى ۚ قَالَ يٰٓأَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِنْ شَآءَ اللَّهُ مِنَ الصّٰبِرِينَ
Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
Tanggal 10 Dzulhijjah, tepat saat Nabi Ibrahim menguatkan hati dan imannya untuk melaksanakan perintah Allah Swt. Kedua tangan dan kaki Nabi Ismail diikat dan matanya ditutup kain. Pedang yang akan digunakan juga sudah diasah tajam, tujuannya agar Nabi Ismail tidak merasakan kesakitan saat disembelih.
Saat akan menyembelih, betapa banyaknya godaan serta bisikan setan yang menghampiri Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail untuk tidak melaksanakan perintah Allah Swt. Nabi Ibrahim melawan bisikan itu dengan melemparkan batu kearah setan-setan tersebut. Kegiatan pelemparan batu ini dikenal dengan sebutan lempar jumrah, salah satu rangkaian ibadah haji di mana jamaah harus melemparkan batu ke-tiga tiang yang ada di satu tempat.
Ada keajaiban yang datang saat Nabi Ibrahim akan menyembelih Nabi Ismail. Malaikat Jibril datang dengan perintah Allah Swt. untuk menukar Nabi Ismail dengan seekor domba gemuk yang sehat. Peristiwa penyembelihan Nabi Ismail ini dijadikan perayaan dalam agama Islam setiap tahunnya yang disebut Iduladha.
Ibadah kurban menjadi hal penting bagaimana ibadah itu menjadi sebuah kesadaran untuk menjadi manusia yang sepanjang hidupnya mau berkorban untuk kepentingan bersama. Semua yang kita miliki adalah bagian dari ujian ketaatan dan keimanan kita terhadap perintah Allah Swt. Kurbankanlah jika Allah menghendaki walau kita harus mengorbankan apa pun yang kita cintai.
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ
Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (Qur’an surat Al-Hajj ayat 34)
Iduladha juga merupakan hari raya besar di beberapa negara, kegiatan dan tradisi yang dimiliki tiap negara pun berbeda-beda. Berikut adalah beberapa tradisi menarik dari berbagai Negara:
- Arab Saudi
Daging kurban dari pemerintah Arab Saudi akan dibagikan ke negara lain, seperti Afrika, Asia Tengah, dan Asia Selatan. Tidak seperti Indonesia yang biasa mengurbankan sapi dan kambing, di Arab, unta adalah hewan yang akan banyak kita temui jika kita berkurban disana. - China
Perayaan Iduladha di China akan dilaksanakan selama 4 hari (hingga selesai hari Tasyrik). Mereka akan melakukan tadarus dan memuji nama Allah. Mereka juga sering berkumpul dengan sesama umat muslim dari negara lain. Pada puasa Arafah, ada sebuah tradisi dimana warga akan memasak hidangan bersama. - India
Bagi warga kota Srinagar, ibu kota negara bagian Jammu dan Kashmir di India, Iduladha adalah perayaan yang penting. Sebelum hari raya Iduladha, mereka biasa membeli baju atau hadiah yang akan diberikan kepada sanak saudara dan sahabat-sahabat terdekat. Ada juga sebuah festival yang diadakan tepat tiga hari sebelum Iduladha dan jika festival tersebut bertepatan dengan hari libur, festival itu akan dipenuhi warga dan turis. - Indonesia
Terdapat tradisi silaturahmi dan berbagi yang sangat menggambarkan ciri khas Indonesia sebagai negara dengan warga yang ramah dan ikatan persaudaraannya yang kuat. Tiap tahunnya, ribuan pemudik pulang ke kampung halamannya demi bertemu dan merayakan hari raya bersama keluarganya. Mereka tidak ragu untuk memberikan sebagian besar daging kurbannya untuk sanak keluarga maupun orang yang membutuhkan. - Turki
Di Turki, ada sebuah tradisi dimana mereka akan menghiasi hewan kurban sebelum disembelih dengan diberi pita dan henna. Daging hasil kurban biasanya juga dinikmati bersama keluarga dan tetangga terdekat. Seperti halnya tradisi di Indonesia saat Idulfitri, terdapat tradisi silaturahmi dimana yang lebih muda akan mendatangi dan mencium tangan yang lebih tua sebagai bentuk hormat. Hidangan khas Turki juga biasanya akan disajikan saat Iduladha.
(Anandya Ahza Haura Nugroho/OSIS)