You are currently viewing Sharing Time#2: Kedisiplinan

Sharing Time#2: Kedisiplinan

  • Post author:
  • Post category:Kegiatan

Yogyakarta – 5 September 2024. Pendidikan Karakter (Pendikar) mengadakan Sharing Time Part 2. Pada kegiatan ini Ustadz Ma’ruf, S.Psi selaku guru Bimbingan Konseling SMPIT Abu Bakar Fullday School menyampaikan tema tentang Kedisiplinan. Dalam penyampaiannya, disiplin adalah kunci kesuksesan seorang siswa. Dimulai dari bangun lebih pagi, sholat shubuh berjama’ah dan membantu orang tua atau paling tidak menyiapkan perlengkapan sekolahnya sendiri merupakan awal memulai hari dengan baik. Islam mengajarkan kedisiplinan kepada umatnya. Ini tercermin dari ibadah mahdhoh yang dilaksankaan lima kali dalam sehari. Ada waktu yang mengikat, ada keutamaan setiap keputuusan yang diambil oleh umatnya. Bahkan ada perbedaan nilai bagi yang berjama’ah maupun yang munfarid. Menjadi seorang muslim maka otomatis menjadi pribadi disiplin jika ajarannya benar-benar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Sehingga berangkat sekolah tidak lagi akan terlambat.

Lebih lanjut, ustadz Ma’ruf menyampaikan pentingnya disiplin belajar. Siswa perlu memiliki niat yang kuat untuk belajar. Dalam Islam niat merupakan rukun disetiap ibadahnya. Seseorang dapat tertolak ibadahnya jika tidak memiliki niat dalam menjalankan ibadah. Niat dapat dilihat dari persiapaan seseorang ketika hendak melaksanakan sesuatu. Bagi pelajar, persiapan akan mempengaruhi proses dalam menghadapi kegiatan belajar di sekolah. Semakin matang persiapan siswa dalam menghadapi KBM esok, maka semakin siap ia menghadapi tantangan-tantangan dari guru. Sebaliknya tanpa persiapan, siswa akan kewalahan dalam menghadapi KBM esok hari. Seperti contoh, tertinggal buku paket, buku tugas, buku PR, produk projek dan sebagainya. Maka penting bagi siswa untuk menguatkan niat dalam belajar.

Disiplin perilaku juga penting bagi seluruh siswa. Displin perilaku meliputi sikap berusaha tidak terjun pada perilaku negatif, mempu memberikan rasa aman terhadap lingkungannya dan mampu menolak segala pengaruh-pengaruh negatif yang mengancamnya. Perilaku bullying atau perundungan seringkali melibatkan siswa. Hal ini perlu di antisipasi baik dari sekolah maupun orang tua. Edukasi perlu disampaikan baik dari pihak sekolah maupun orang tua. Selain itu penting pula untuk menyamakan persepsi agar siswa tidak menjadi pelaku atau bahkan korban perundungan. Membangun sistem komunikasi yang baik menjadi kunci antara wali kelas dengan orang tua.

Oleh: Akbar Gumilar