You are currently viewing Study Tour: Hal-hal yang berkesan, hikmah dari Negeri Jiran dan Negeri Singa

Study Tour: Hal-hal yang berkesan, hikmah dari Negeri Jiran dan Negeri Singa

  • Post author:
  • Post category:Kegiatan

Seperti yang kita tahu, Malaysia & Singapura adalah negara yang terletak langsung di benua asia (Kecuali wilayah sabah) yang dikenal sebagai benua terbesar, Benua yang kaya alam dan Benua dengan SDM yang bagus. Sebagai warga negara indonesia yang merupakan negara kepulauan. Saya merasa senang ketika mengetahui bahwa aktivitas study tour sekolah pada nantinya  akan berlokasi di kedua negara tersebut, apalagi saya juga akan mengunjungi negara maju yaitu Singapura.

 Saya dan teman-teman saya akan berkunjung ke Malaysia & Singapura dalam kurun waktu 4 hari. Dimulai dari Malaysia hingga Singapura. Disana kami akan berjalan-jalan sambil mengumpulkan cerita untuk membuat artikel yang merupakan kesan dan pesan yang kami alami selama study tour dari sekolah. Saya rasa semua yang ada di Malaysia & Singapura menarik. Jadi saya hanya akan menuliskan yang paling berkesan, menarik, dan bermakna selama 3 hari di sana.

Day: 1

          Hal menarik yang saya lihat pertama kali ketika Study Tour yaitu ketika sampai di bandara Kuala lumpur. Bandara yang terkesan rapi dan bersih nampak sekali pada Bandara Internasional Kuala Lumpur. Ornamen-ornamen yang menarik dapat saya jumpai saat di bandara ini. Hal yang membuat saya berkesan lainnya adalah tingkat kedisiplinan saat ceking pasport di imigrasi. Baru pertama kali saya merasakan menjadi turis mancanegara di negara yang baru saya kunjungi pertama ini. Setiap orang dicek detail administrasi dan kelengkapan identitas saat di bagian imigrasi. Saya ditanyai beberapa pertanyaan perihal tujuan untuk apa saya berkunjung ke Kuala Lumpur, berapa lama saya akan berkunjung, dan oleh-oleh apa yang nanti akan saya beli. Saya ditanyai oleh petugas yang ramah, nampak pada raut wajah yang riang saat menanyai saya dan pertanyaan terkahir yang membuat saya berfikir sejenak mengenai oleh-oleh apa yang nanti akan saya beli. Memang belum kefikiran, tetapi saya sudah niatkan untuk membeli benda yang ikonik dari negara ini. Mungkin bisa berupa ganci (gantungan kunci) atau jajanan yang otentik dari negara ini.

Kami didampingi oleh tourguide yang baik dan ramah yang pertama Mas Bachtiar, memandu kami saat registrasi di pihak imigrasi. Ada pengalaman yang cukup kurang mengenakkan di beberapa teman saya, tetapi Mas Bachtiar menjadi sosok yang sabar dan tekun untuk membantu kami yang baru saja pertama kali berkunjung ke negaranya.      Kami di dampingi juga oleh  Mas Salikhin beliau adalah tourguide yang memandu kami selama perjalanan di Kuala Lumpur (KL). Mas Salikhin adalah orang yang riang dan berwawasan luas. Setiap tempat yang kami kunjungi selalu dijelaskan dengan riang dan antusias. Tidak terlupa kami juga di dampingi oleh Ustaz dan Ustazah yaitu Ustaz Saikhul, Ustaz Poernomo, Ustazah Nopitsa, dan Ustazah Nina. Selang beberapa saat setelah dari imigrasi saya dan teman-teman langsung menuju ke hotel untuk cek in dan beristirahat sebentar. Setelah beristirahat di hotel, Saya & Teman-teman serta guru langsung mulai berjalan-jalan di Malaysia memakai Bus, Kami dipandu oleh tourguide yang bernama Mas Salikhin. Beliau ini orang asli Malaysia Jadi lebih paham lokasi-lokasi di sekitar sana, Kami berjalan-jalan ke berbagai tempat, seperti: Kampus, toko cokelat, toko oleh-oleh, gedung tinggi dll. Tidak lupa kami makan siang di restoran cina ada di sekitar wilayah Kuala Lumpur, Saya makan lahap sekali. Ayam, telur, Tahu Mapo dan ikan saya libas  sampai ustaz saya menyuruh untuk menghabiskan lauk sisa dari meja lain  supaya tidak mubazir, memang kuliner di negara lain yang belum pernah saya rasakan menjadi bumbu tambahan selera saat makan.

Selesai Makan siang, Kami  menuju ke Petronas Tower, tempat landmark negara Malaysia. Kami tidak masuk ke dalam dikarenakan tempat itu merupakan kantor yang masih beroprasi sebagai tempat negara-negara lain untuk bekerja di Malaysia, juga sebagai pusat kantor minyak nasional negara Malaysia. Selain ada kantor dan pusat perbelanjaan,  kami mengunjungi ke Petron-Science untuk melihat dan mempelajari tentang sains serta cara kerja pengolahan & penggunaan bahan bakar fossil. Pada saat berkunjung ke Museum Petron-Science, saya memiliki kesan yang sangat menyenangkan, ketika saya mencoba simulator mobil formula-1, dengan mobil F1 asli yang saya duduki untuk memainkan simulator. Setelah selesai berekreasi Saya & teman-teman langsung pergi ke depan menara Petronas untuk berfoto bersama. Kesan yang menarik dan menambah pengetahuan saya untuk lebih belajar lagi akan ilmu pengetahuan alam.

          Akhirnya setelah cukup penat jalan-jalan sedari pagi hingga sore dan rehat sejenak. Kami memiliki kesempatan untuk jalan-jalan melihat suasana kota  sampai malam. Rombongan kami memutuskan pergi ke tempat bernama Sungei Wang, Awalnya saya kira tempat itu semacam sungai dengan stand makanan dan oleh-oleh, Tapi ternyata tempat itu merupakan pusat perbelanjaan padat di tengah kota, Saya dan beberapa teman langsung masuk dan mencari toko-toko untuk membeli oleh-oleh, salah satu teman saya sebut saja Jack menemukan Vending Machine berisi hotwheels di dalamnya dan juga ada Vending machine makanan & kopi. Sungguh kota yang modern dan menakjubkan.

                                                            

Saya tertarik dengan arsitektural kota yang dipenuhi gedung-gedung dan toko-toko. saat saya saya sedaang menikmati suasana salah satu teman yang bernama Yusuf kebelet ingin ke kamar kecil. Saya bersama teman lainnya membantu untuk mencari toilet di sekitaran Ja, kami mencari-cari di pinggiran Sungei Wang hingga kami menemukan toilet yang tidak jauh dari pusat perbelanjaan. Fasilitas umum yang cukup mudah untuk ditemukan. Ada hal yang menarik dan membuat saya terkejut tidak jauh dari Toilet umum yang kami temukan. Ternyata ada Hobby Store. Tempat di mana menjadi surga mainan dan hobby action figure. Setelah dari Toilet kami langsung bergegas untuk menelisik lebih jauh toko yang memajang mainan-mainan keren.  Saya & teman saya langsung melihat-lihat model kit dan action figur yang terpajang di sana. Saya juga melihat Model Gundam yang tersimpan dalam box dan berjajar rapih, suatu hal yang jarang terlihat di indonesia. Saya mengambil salah satu box dan mencari hargannya. Saya penasaran dan melihat harganya ternyata hanya berkisar 68-112 RM. Harga yang jika ditotal ke kurs Rupiah sekitar 220-400 ribu.

Saya kira ini lebih murah daripada beli di indonesia. Tanpa berfikir dua kali  saya langsung membeli satu box gundam di toko tersebut begitu pula teman saya yang juga membeli model kit Kamen rider mainan favoritnya. Setelah lega telah membawa buah tangan. Kami menunggu di luar toko sembair menikmati suasana sore menjelang malam di Sungei Wei. Setelah berhasil membeli Gundam di Sungei wang saya merasa senang karena bisa membeli satu, Tetapi besoknnya saya Menyesal karena cuma beli 1 box. Padahal saya rasa bisa beli 2 atau 3 Box dengan uang saku saya karena besoknya kita tidak berbelanja lagi di Malaysia dan langsung menuju Singapura. Akhirnya saya mengurungkan niat saya dan memilih untuk menyimpan uang saku untuk berbelanja besok.

 Setelah dari Sungei Wang kami makan malam di restoran hotpot yang terletak di semacam Chinatown. Saya melihat banyak orang-orang yang berjualan makanan di ruko maupun pinggir jalan. Di sana saya melihat jajanan streetfood yang berderet ada ayam, sapi, seafood, babi, kelelawar, ular, kodok dan bahkan serangga yang dimasak,  menjadi takjub ada makanan otentik yang belum saya pernah saya lihat sebelumnya tetapi di sajikan di sini, tetapi saya tidak berani dan dilarang mencoba semuanya, khawatir tidak halal sepenuhnya. Setelah makan malam kami balik ke hotel kemudian beristirahat  sebagai persiapan untuk hari ke dua menuju ke Singapura.

Day: 2

     Hari kedua, dimulai dengan beribadah berjamaah dan selanjutnya bersih-berih sebab akan segera checkout. Saya sarapan bersama Ustadz dan Mas Salikhin, kemudian checkout hotel dan meluncur perjalanan dari Kuala lumpur menuju perbatasan Malaysia-Singapura memakai Bus. Perjalanan menuju  ke sana sekitar 5 jam, lebih cepat daripada Jogja-bandung. Saya menghabiskan waktu dengan berdiskusi bersama  teman mengenai pengalaman yang dirasakan saat hari pertama, nonton film animasi, dan tidur. Sesaat saya juga sambil melihat pemandangan hutan, gunung dan ladang kelapa sawit sepanjang jalur yang kami lalui. Kami mampir sebentar ke rest area untuk makan siang setelah kenyang melanjutkan kembali perjalanan.

     Sesampainnya di perbatasan kami semua langsung turun untuk mengecek paspor dan barang, pada bagian imigrasi. Saya sudah tidak lagi panik saat pengecekan karena sudah memiliki pengalaman saat di Bandara. Setelah selesai kami menaiki Bus dan melewati jembatan penghubung Johor Bahru dengan Singapura. Sesampainnya di Singapura kami ke turun ke imigrasi dan mengecek paspor lagi, lalu balik ke Bus.  Selesai imigrasi kami bertemu dengan tourguide kedua yang bernama Pak Sazali orang yang ramah dan akan memandu kami saat di Singapura. Setelah bertemu beliau dan mengecek beberapa barang yang kami bawa, Bus langsung berangkat ke lokasi pertama di Universal Studio. di sana kami hanya sebatas berfoto & beli  beberapa cokelat, Setelah itu lanjut jalan ke Patung Merlion, patung ikonik negara Singapura yang berbentuk Ikan berkepala singa, Saya memotret banyak foto saat di spot Patung Merlion.

     Di Patung Merlion, Saya lihat terdapat patung singa dengan badan ikan atau duyung, nampak aneh memang tetapi ternyata banyak sejarah di balik berdirinya patung tersebut, salah satunya mengenani berdirinya negara Singapura. Kemudian terlihat  dari kejauhan hotel Marina Bay Sands hotel yang terkenal seperti kapal di atas langit dan banyak sekali bangunan tinggi di sekitarnya. Begitu pula dengan awan gelap yang tinggi & besar terlihat di atas langit. Saya dan rombongan study tour langsung cepat-cepat mengambil foto di Patung merlion sebelum hujan turun. Belum juga selesai berfoto, hujan langsung turun disertai angin kencang. Saya dan teman-teman langsung kembali ke Bus. Hujan langsung mengguyur jalanan di Singapura dengan deras begitu kami semua berjalan, kemudian kami berhenti sejenak untuk makan malam dan melanjutkan perjalanan bergegas ke Gardens By The Bay, disana kami semua melihat pertunjukan lampu dari pohon buatan, saya melihat pertunjukan itu tanpa merekam dengan kamera. Saya tidak ingin terdistraksi dan hanya ingin menikmati langsung pertunjukan tersebut. Selanjutnya kami pergi ke toko oleh-oleh, di sana saya membeli: tas, gantungan kunci, dan cokelat. Setelah berbelanja teman saya mentraktir es krim dan kami berdua makan es krim di luar bus sambil melihat pertunjukan naga seperti barongsai, setelah selesai makan es krim, rombongan saya pergi ke hotel untuk beristirahat.

     Sesampainnya di hotel saya dan teman-teman langsung mengangkat koper & barang bawaan, kemudian kami berjumpa dengan teman lama bernama Hakan yang tinggal di Singapura. Saya, Ustadz dan Teman yang lain langsung menyapa dan memeluknya, menanyakan kabar dan berfoto bersama.  Hakan adalah salah satu teman kami saat kelas 7 tetapi saat semester 2 di kelas 8, Hakan dan keluarganya berpindah ke Singapura. Kemudian setelah pertemuan itu saya langsung mengambil kunci kamar untuk beristirahat, pertemuan yang membuat emosional dan kenangan pertemanan kami dulu kembali. Kemudian saya masuk ke kamar hotel dan mempersiapkan semuannya untuk hari ke 3.

Day: 3

Hari terakhir, Saya beserta Teman, Ustadz-ustadzah dan tourguide berjalan ke Fasilitas pengolahan air bernama Marina barrage, saat berkunjung kami belajar tentang pernyaringan air laut hingga bisa menjadi air minum yang aman dikonsumsi, serta mempelajari bagaimana sampah dan asap kendaraan sangat berbahaya bagi ekosistem dan lapisan ozon bumi. Pengalaman yang menakjubkan dan sangat penuh dengan ilmu pengetahuan. Saya jadi tahu bagaimana pengolaan air dan lingkungan sehingga menjadi solusi terhadap kebutuhan kehidupan. Selain itu kami juga belajar bagaimana cara pemerintah Singapura mengatasi masalah lingkungan di sana mengenai permasalahan iklim, sampah, sosial, pekerjaan, dan lainnya.

Saya beserta rombongan juga menilik ke atap Marina barrage yang memiliki pemandangan kota Singapura dengan jelas. Disana semua orang mencari foto & video untuk mengabadikan kesan dan kenang-kenangan. Selain melihat gedung-gedung yang menakjubkan, saya juga tertarik memperhatikan pesawat-pesawat militer yang lewat di atas kepala saya. Mulai dari pesawat tanker, cargo hingga pesawat tempur F-15 milik AU Singapura & KC-46 milik Amerika Serikat semuannya berkumpul untuk semacam latihan militer. Pengalaman yang membuat saya takjub dengan kombinasi yang luarbiasa antara teknologi dan arsitektural.

Sayangnya, Marina Barrage adalah lokasi terakhir yang kami tuju di Singapura. Setelah pergi dari sana, Bus yang kami naiki langsung berjalan balik menuju imigrasi Singapura, kami turun disana lalu mengecek paspor dan kembali ke Bus. Kami dimudahkan untuk  tidak ada pemeriksaan lagi, jadi kami melewati jembatan penghubung dan masuk imigrasi Malaysia. Setelah itu rombongan bus memasuki kota Johor Baharu untuk makan siang. Setelah makan siang, kami menjama‘ salat & berjalan-jalan sebentar kemudian pergi ke Bandara johor.  Kami berpamitan dengan Pak Sazali sebelum memasuki bandara. Mas Salikhin selaku tourguide sudah menunggu dan menyambut kami untuk diantar menuju ke teminal tempat pesawat kami menuju pulang. Mas Salikhin juga mengucapkan terima kasih dan memberi motivasi sebelum kami kembali Ke indonesia. Saya, Teman-teman, Ustadz-ustadzah dan tourguide berfoto bersama sebagai kenangan terakhir di Malaysia. Kami berpamitan dengan Mas Salikhin dan masuk ke bandara, check in dan mengambil tiket, memasuki pesawat dan SAYONARA, Kembali ke Indonesia.;^)

        Hikmah:

Ketika berada Di Kuala Lumpur, saya melihat hal yang sepenuhnya berbeda dari Jogja. Lingkungannya yang bersih, penduduk yang tertib, rapih dan suka gotong royong mencerminkan suatu negara yang sangat berkembang. Meskipun memiliki bahasa dan kultur yang mirip dengan Indonesia, nyatanya kita tertinggal dalam kebersihan & kenyamanan lingkungan hidup serta sikap disiplin dari rakyat, dan kepedulian pemerintah terhadap negaranya. Saya rasa itu merupakan hal yang perlu ditiru oleh masyarakat indonesia.

Sesampainnya di Singapura ketika dalam perjalanan, Saya melihat mobil-mobil dan kendaran lainnya mengikuti aturan lalu lintas. Tidak ada kendaraan yang berhenti di depan Zebracross, Mobil berjajar rapi ketika lampu merah tanpa ada yang menyalip, wargannya pun lebih banyak yang menggunakan transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi. Lebih banyak orang yang berjalan kaki sehingga membuat suasana

kota terlihat lebih ramai. Dan bagaimana cara mereka melayani orang, jujur dalam berdagang dan bertransaksi, menyarankan barang yang bagus dan baik dan ramah senyum.

Saya merasa bahwa aturan-aturan ketat yang terdapat di Singapura. Tidaklah menyiksa, malahan dapat membantu untuk menjaga lingkungan serta ketertiban. Membantu supaya rakyat disana lebih bahagia. Singapura merupakan gambaran nyata dari negara maju, mungkin kita belum bisa seperti mereka. Tetapi kita harus berusaha untuk membuat negara kita lebih teratur, lebih disiplin, dan lebih bersih. Ketiga hal itulah yang menurut saya ada di setiap negara yang maju.

Terlepas dari hal-hal di atas. Saya merasa bahwa dunia yang saya kenal terasa sempit dibandingkan dunia yang mereka kenal. Saya sendiri hanya bisa melihat ke satu arah, hanya sebatas rumah. Paling itu alasan kenapa saya merasa lebih damai dan lebih bahagia disana meski pun hanya 3 hari. Tetapi saya tidak bisa lupa betapa bebasnya dapat mengeluarkan perasaan dan emosi yang terpendam, dan hari ini, saya merasa lebih baik dibanding hari sebelumnnya, terima kasih.

Oleh: Athaya Reynard Nugroho

Editor: Ustadz Nizar